Ujian Setelah Kemenangan Oleh Ust. Felix Siaw
Banyak yang lulus diuji dengan, kesempitan, kesulitan, sakit, atau kurang harta, malah semakin dekat dengan Allah, tapi pongah dan angkuh saat diuji sebaliknya
Begitupun dengan ujian kemenangan, ia harus diwaspadai agar tidak jadi fitnah yang lebih besar, harus diisi agar tetap dalam kemenangan yang Allah ridhai padanya
Sebab dalam kemenangan ada ancaman kesombongan, rasa bahwa kemenangan itu adalah haknya saja, punyanya saja, atas usahanya semata, meminggirkan lainnya
Saat mengecap kemenangan ada penjilat-penjilat yang datang mengerubung, menawarkan segala sesuatu selain Allah, ada pula yang berusaha menjatuhkan
Perhatikan bagaimana Muslim seharusnya menyikapi hal ini, dalam Al-Qur'an kemenangan selalu diasosiasikan dengan "dari Allah", yaitu pemberian Allah pada hamba-Nya
Maka di hadapan pemberian Allah, tak ada yang lebih pantas dari syukur. Bila bersyukur maka Allah tambah nikmatnya, tapi bila kita kufur justru akan berakhir siksa
Dan syukur itu pun sudah dirumuskan oleh Al-Qur'an dan Sunnah, yaitu menggunakan nikmat Allah yang diberi itu sesuai dengan apa yang Allah inginkan dan perintahkan
Lalu untuk apa Allah beri kekuasaan pada kita? Tidak lain dan tidak bukan, untuk bisa menerapkan Islam dalam tiap aspek kehidupan, begitulah yang kita ketahui
Kisah hidup Nabi, sahabat, tabiin, tabiut tabiin memberitahu kita, bahwa tugas penguasa adalah menerapkan hukum Allah dengan adil, begitu yang disepakati ulama
Maka inilah penyikapan atas kemenangan yang paling hakiki, yaitu menjadikannya perantara untuk melakukan ketaatan yang lebih banyak lagi, yang lebih baik lagi
Inilah tugas yang lebih berat, inilah pekerjaan yang lebih banyak, inilah tanggungan yang tiada jeda. Dakwah agar pemimpin Muslim kita menerapkan Islam dalam kehidupan
#PanjiRasulullah
#MasirahPanjiRasulullah
#IslamRahmatanLilAlamin
No comments