Header Ads

Inilah Kronologis Pembubaran Kajian Islam ust. Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw akhirnya menjelaskan kronologis kejadian yang sebenarnya tentang pembubaran paksa Kajianya oleh sejumlah anggota Kepolisian Resort Malang.

Berikut ini penjelasan lengkap Ustadz Felix melalui video live streaming di halaman Facebook pribadinya, ahad(30/4/2017).

--------------------------------------------------------

Assalaamu 'alaikum Warohmatullahi Wabaro kaatuhu.

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Robb semesta alam, pencipta langit dan bumi dan juga pencipta kita manusia. 

Sholawat dan salam senantiasa tercurah dan limpahkan kepada Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam. Karena telah memberikan sebuah contoh yang sempurna dalam kehidupan. Dan tentunya contoh yang sempurna didalam dakwah.

Alhamdulillah melalui video ini saya akan coba memberikan sebuah penjelasan tentang pertanyaan temen-temen sekalian. Banyak temen-temen yang bertanya tentang gimana kejadianya tadi di Malang, apa kejadian sesungguhya. Mudah-mudahan video ini bisa menjadi sebuah penjelas bagi apa yang terjadi.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan kepada temen-temen yang mendoakan, peduli, alhamdulillah terima kasih. Saya tidak kurang satu apapun, sekarang dalam perjalanan menuju Jakarta.

Dan yang kedua saya ingin berterima kasih kepada temen-temen panitia yang ada di Malang, sekaligus mohon maaf kepada peserta-peserta yang sudah sempat hadir tadi dan mungkin merasa tidak nyaman ketika tadi ada kejadian pembubaran ya.

Jadi yang pertama-tama saya ingin menjelaskan bahwa ketika saya datang ke Malang tanggal 29 April 2017, itu saya sampai pada waktu sore hari. Saya dikabari panitia bahwa acara yang sedianya dilakukan pada tanggal 30 April 2017 pada hari ini, kemudian tiba-tiba acaranya dibatalkan oleh rektorat. 

Acaranya sedianya dilaksanakan di Universitas Brawijaya, lalu kemudian tiba-tiba ada pembatalan dari rektor, yang rektornya juga tidak menjelaskan kenapa acara itu dibatalkan, tidak ada alasan sama sekali yang diberikan kepada panitia, lalu kemudian dibatalkan. 

Walaupun kita mendapati beberapa waktu kemudian ada bukti-bukti percakapan antara orang-orang tertentu yang bisa mempengaruhi rektor untuk membatalkan acara itu dilaksanakan di kampus. Kita juga tidak tau sampai sekarang alasanya seperti apa.       

Karena acaranya sebenarnya sebuah kajian tentang cinta mulia, tentang sebuah panduan-panduan yang harus dilaksanakan remaja agar waktu remajanya tidak dihabiskan dengan maksiyat, dengan sia-sia. Yang diambil dari buku saya "UDAH PUTUSIN SAJA".



Jadi kita bingung, kenapa kajian pranikah, tentang cinta, tentang pergaulan anak muda, ternyata mendapatkan sebuah tantangan dari pihak rektor. 

Lalu kemudian panitia, bahasa mereka hectic gitunya, jadi langsung kemudian panik, kemudian mencari tempat yang lain. Dapatlah di salah satu hotel di daerah Malang. Setelah mendapatkan tempat, saya langsung dikabari acara tetap lanjut.

"Alhamdulillah" saya katakan.

Nah kemudian ketika kita sudah sampai di hotel tersebut, kemudian kita adakan kajian. Kajianya dimulai jam 08:00. Jam 08:30 saya memberikan kajian, sekitar sampai jam 10:30. Nah 10:30 itu tiba-tiba ada dari pihak hotel datang, lalu kemudian mengatakan ditengah-tengah pada audience bahwa kajian dibubarkan. 

Kenapa? Karena alasanya kajian tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan sebagainya. 

Kita juga agak bingung, bagaimana mengatur perizinan sedangkan acara itu baru diganti waktunya jam 8 malam.

Kemudian disitu ternyata sudah banyak sekali polisi ada sekitar mungkin 10 atau 20 personel yang ada disitu. Lalu kemudian kita sampaikan, ya sudah tidak masalah kalaupun memang mau dibubarkan. Toh polisi sudah datang, ya mau apalagi, acaranya juga sudah rusak.

Pihak panitia kemudian mengatakan, ya sudah Ustadz kita pimpin doa sebelum menyelesaikan kajian. Polisi kemudian mengatakan yang waktu itu belakangan kita mengetahui Kasat Intelnya Polres Malang, mengatakan : "tidak perlu ada doa,langsung dibubarkan saja". Ya sudah kita tutup dengan doa kifaratul majelis, kemudian kita membubarkan diri secara damai.

Nah belakangan ketika kita tanya kepada pihak kepolisian. Ini ada apa, kenapa sampai ada seperti ini, kemudian ada pembubaran. Toh acaranya adalah acara kajian Islam. Penjelasan kepada anak-anak muda untuk melawan degradasi moral yang sekarang terjadi: perzinaan yang marak, tawuran, tindakan negatif yang ada. Kenapa harus dibubarkan dengan cara seperti ini? Kalau ada sesuatu yang kurang kan bisa dibicarakan.

Nah ternyata pihak kepolisian bilang :"Kami tidak bisa menjawab disini, silahkan nanti di Polres saja".

Alhamdulillah sayapun mendampingin temen-temen ke Polres, setelah kita tanyakan ternyata polisi mendapatkan tekanan. Jadi pihak kepolisian mendapatkan tekanan dari ormas-ormas tertentu yang ormas ini akhir-akhir ini terkenal sebagai ormas yang membubarkan pengajian dan juga oramas yang berpihak kepada kasus penistaan agama kemarin.

Kemudian kita sampaikan kenapa tidak diadakan tabayun dulu. kenapa ada apa. Kalau seandainya ada sesuatu kesalahpahaman tentu kita bisa bicarakan. Tentu kita bisa menyampaikan dengan baik, dengan cara yang Islami.

Kemudian dijawab tidak bisa.

Kemudian kembali lagi dipermasalahan perizinan. Saya juga sudah mengingatkan kepada kepolisian. Loh kok seolah-olah Indonesia ini sudah tidak lagi menjadi negara hukum, tapi seorah-olah seperti negara yang berhukum rimba. Siapa yang kuat, siapa yang banyak dia bisa meyetir apa yang dianggap benar, apa yang dianggap salah. Ketika dia tidak suka kepada suatu kelompok, lantas itu dianggap salah. Kalau dia suka kepada suatu kelompok, lantas dianggap benar. Lalu kemudian dimana hukum disitu?

Pihak kepolisian kemudian berkata : "Kami tidak bisa apa-apa , karena kami ini sedikit, kami tidak bisa apa-apa".

Nah inilah yang kita sangat sayangkan. Apalagi saya kemudian sampaikan bahwa di Jakarta bahwa citra polisi di mata masyarakat sangat buruk. Karena dalam kasus penistaan agama sangat terlihat bahwasanya ada keberpihakan disitu. 

Akan sangat sulit sekali ketika kaum Muslimin mengadakan acara, akan sangat sulit sekali ketika kaum Muslimin mengadakan suatu hal pengkajian dan kemudian dianggap sebagai suatu hal yang makar. Padahal dimana makarnya, kita sedang membahas tentang pacaran kok. Kita sedang membahas tentang Udah putusin aja. Loh kok dianggap sebagai suatu hal yang dianggap mendekati suatu yang makar.

Nah inilah sesuatu yang sangat kita sayangkan sekali, apabila ada orang-orang yang tidak suka kemudian mengedepankan tindakan-tindakan pemaksaan, mengedepankan tindakan fisik tanpa ada komunikasi terlebih dahulu. Tanpa ada tabayun terlebih dahulu. Yang lebih kita sayangkan justru itu dari pihak seorang Muslim sendiri.

Saya juga sampaikan kepada kepolisian bahwa kedepan harus baik lagi, karena tidak boleh ada suatu kelompok yang bisa memaksakan kehendak kepada kelompok yang lain. Dan itu adalah suatu pilot project atau preseden yang buruk kemasa depan. 

Nah itulah penjelasan saya dan alhamdulillah. Kita katakan ya sudah, ga ada masalah. Kita juga tidak mungkin melawan yang berwenang, kita juga tidak mungkin melakukan kekerasan. Karena Islam mencintai kedamaian. Islam tidak menyukai adanya perpecahan. Islam tidak menyukai adanya adu domba diantara kaum Muslimin sendiri. Kita tidak menginginkan itu terjadi. Kita juga menginginkan ketika kajian itu ada orang yang tercerahkan. Kita tidak mungkin melakukan tindakan-tindakan yang melawan pihak berwenang.  

Hanya saja kita sampaikan bahwa harusnya negara ini berdasarkan hukum dan harusnya hukum diatas segala-galanya. Bukan orang-orang yang kuat dan banyak yang kemudian mengambil hukum itu.

Bagi temen-temen sekalian, mohon doanya. Bahwa dakwah ini tidak akan pernah terhenti, dakwah ini Insya Allah tidak akan pernah surut. Karena Allah akan mengambil dari orang-orang yang dicintainya, orang-orang yang siap mempertahankan agama ini, siap untuk memperjuangkan agama ini. Dan Insya Allah, doakan bahwa saya adalah salah satu diantara orang-orang itu. Mudah-mudahan saya termasuk orang yang mendapatkan amanah untuk menjaga agama ini. Untuk menyampaikan kebenaran ini, walaupun mungkin ilmu saya tidak semumpuni Ustadz-Ustadz yang lain. Mudah-mudahan apa yang saya ketahui dan itu benar, saya coba menyampaikan dengan sebaik-baiknya. Menyampaikan dengan sebagus-bagusnya.

Kemarin saya baru saja di telpon oleh Bapak saya.

Jadi bapak saya berkata kepada saya : "Lix, kamu ini. Tulisanmu di Facebook keras sekali. Nanti banyak yang ga suka lho. Nanti ada ormas-ormas tententu yang ga suka atau ada pihak-pihak yang tidak suka, pihak berwenang atau pihak rezim yang mungkin tidak suka".

Saya katakan : "Ya bagaimanalagi , ini adalah kebernaran yang harus saya sampaikan. Karena Felix tau ini adalah sesuatu yang benar dan ini harus Felix sampaikan. Bagaimana mungkin Felix diam ketika kedholiman atau melihat sesuatu yang salah".

Maka bapak saya kemudian bilang: " ya tapi ini berbahaya, kamu mbok ya sedikit lebih halus, sedikit lebih santai, ga usah harus seperti itu terus. Carilah tema-tema yang agak santai,tema yang agak halus".

Saya katakan begini : "Saya mengutip kalimatnya Imam Ahmad, ketika beliau ditahan oleh pemerintahan karena tidak setuju dengan apa yang diyakini oleh pemerintahan pada saat itu. Imam Ahmad berpendapat bahwasanya Al-Qur'an bukan makhluk, tapi kalamullah".

Imam Ahmad kemudian ditahan, disiksa secara parah. Kemudian ada satu sipir penjara yang sangat simpati dengan beliau. Kemudian sipir tersebut mengatakan: "wahai Imam, akui saja, Allah tau apa didalam hatimu. Akui saja bahwa Al-Qur'an adalah makhluk, bukan kalamullah. Supaya kamu bisa lepas dari penjara ini.

Maka saya sampaikan itu juga kepada bapak saya perkataan Imam Ahman bin Hambal. Ahmad bin Hambal berkata kepada sipir penjara "Keluarlah, lihat dibalik jendela apa yang kamu lihat disitu". 

Kemudian Sipir itu berkata :"Saya melihat penduduk Baghdad berdiri didepan pintu-pintu mereka membawa catatan dan siap mencatat apa yang dikatakan oleh Ahmad bin Hambal".

Maka Imam Ahmad mengatakan perkataan yang sangat indah sekali yang harus kita ingat, para pengemban dakwah : "pantaskah Ahmad selamat,sementara manusia tersesat".

Nah itulah, kita tidak inginka itu. Insya Allah yang kita lakukan adalah suatu kebenaran dan kita tidak khawatir akan itu dan kita tidak menyembuyikan apapun. Toh yang kita dakwahkan sesuatu yang bermanfaat dan kita meyakini apapun yang berasal dari Islam tidak akan pernah untuk memberikan keburukan. Tidak pernah untuk memberikan perpecahan, malah sebaliknya menyatukan. Membuat kita semakin terajut satu sama lain, membuat kita saling mencintai satu sama lain. Membuat kita saling damai satu sama lain. Dan tentunya akan membuat Insya Allah Indonesia akan semakin berjaya kedepanya. Itulah yang menjadi alamiah daripada Islam.

Kalaupun ada orang-orang yang tidak suka. Insya Allah kita doakan. Mudah-mudahan kita doakan Pak Polisi berubah untuk menyadari seperti apa kebenaran yang sejati dan keadilan yang sejati. Kita doakan organisasi-organisasi yang selama ini kemudian getol membubarkan pengajian, getol kasar kepada saudaranya, untuk benar-benar melaksanakan apa yang dia sampaikan berupa Islam rakhmatalil alamin, untuk damai, untuk kemudian baik kepada saudaranya. Untuk tetap berpegang teguh kepada Islam dan mengedepankan intelektualitas bukan mengedepankan sesuatu yang lain seperti anarkisme dan pemaksaan.

Dan Insya Allah kami juga mendoakan agar tema-teman sekalian semua Istiqomah didalam dakwah dan kami juga mohon doanya mudah-mudahan kami tetap Istiqomah didalam dakwah ini. Dan mohon doanya dakwah Islam ini terus diteruskan dan Insya Allah akan banyak penerus-penerus generasi Islam yang siap untuk membela Islam .

Insya Allah demikian, mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan menjadi penyemangat bagi kita semua untuk tidak berhenti didalam dakwah, karena dakwah tidak pernah akan terhenti.

Assalaamu 'alaikum Warohmatullahi Wabaro Kaatuhu.

Felix Siauw

No comments

Powered by Blogger.